Wednesday, February 14, 2018

SISTEM PENDINGIN PADA SEPEDA MOTOR




A.   Deskripsi Singkat
              Setiap  motor  bakar  memerlukan  pendinginan. Untuk itu dikenal adanya sistem pendinginan pada sepeda motor. Secara umum sistem pendinginan berfungsi sebagai berikut:
1. Mencegah terbakarnya lapisan pelumas pada dinding silinder.
2. Meningkatkan efisiensi/daya guna thermis.
3. Mereduksi tegangan-tegangan thermis pada bagian-bagian silinder, torak, cincin torak dan katup-katup.
              Pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder menghasilkan panas yang tinggi. Pada motor bakar hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23 sampai dengan 28 %. Sebagian panas keluar bersama gas bekas dan sebagian lain hilang melalui pendinginan. Meskipun pendinginan merupakan suatu kerugian jika ditinjau dari segi pemanfaatan energi, tetapi mesin harus didinginkan untuk menjamin kerja secara optimal. Selain itu pendinginan juga mutlak diperlukan guna menjaga kestabilan temperatur kerja motor. Jika dilihat dari diagram panas, sistem pendingin merupakan suatu bentuk kerugian energi, lebih  dari  32%  energi  panas hilang akibat pendinginan. Di mana panas akan diserap oleh fluida pendingin. Panas yang terjadi tidak menyebabkan perubahan bentuk komponen akibat memuai. Pedinginan dilakukan untuk mencegah terjadinya kelebihan panas (overheating), pemuaian dan kerusakan minyak pelumas.

B.   Tujuan Pembelajaran
            a.    Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan macam macam sistem pendingin sesuai buku manual.
           b.    Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi komponen sistem pendingin sesuai buku manual
            c.    Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan mampu memahami prinsip kerja sistem pendingin sesuai buku manual.

C.    Uraian Materi
a.    Dasar sistem pendingin mesin
1)  Sistem Pendinginan Mesin Sangat diperlukan
Menurut neraca panas, pada motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen hasil pembakaran bakar yang dapat diubah menjadi energi mekanik. Sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang (kira-kira 34 persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya akan melalui kerugian pemompaan dan gesekan.








Gambar 1. Neraca panas pada mesin

        Berdasarkan neraca panas di atas maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting, karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 persen.
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
a)  Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b)  Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang)  sehingga gerakan torak menjadi macet.
c)  Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d)  Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500  ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
e)  Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).

Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:
a)  Pada motor bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar m,enjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
b)  Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.
c)  Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan
d)  Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC
b.   Macam-macam sistem pendingin
1.      Sistem Pendingin Udara
            Dalam sistem pendinginan  udara, sekeliling silinder dan kepala silinder diberi sirip-sirip pendingin guna memperbesar luas permukaa yang bersinggungan dengan udara pendingin yang dialirkan ke sekelilingnya. Panas yang timbul dari hasil pembakaran akan diambil oleh udara pendingin yang mengalir melalui sirip-sirip tersebut.
            Sirip-sirip pada kepala silinder bisa disebut sebagai penghantar panas dari dalam mesin. Agar pemindahan panas dari sirip ke udara pendingin berlangsung dengan baik maka sirip-sirip harus dalam keadaan bersih dan tidak dilapisi kotoran yang akan mengurangi efek pendinginan. Untuk itu sebaiknya bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip pendingin tersebut secara berkala. Gunakan skrap untuk melepas kotoran kotoran yang menempel tersebut. Jika terdapat karet pada celah-celah sirip pendingin periksa kondisinya apakah karet  tersebut masih baik digunakan,jika sudah rusak ganti dengan yang baru. Karet tersebut berfungsi untuk meredam getaran mesin akibat sirip-sirip pendingin tersebut.
Sistem pendinginan udara ada dua macam:
a.         Sistem pendinginan udara secara alami
Merupakan sistem pendinginan dengan menggunakan aliran udara yang berembus melewati mesin sewaktu sepeda motor berjalan dengan laju.














Gambar 1.4 : pendinginan udara secara alami

Keuntungan :

·     Konstruksi sederhana

·     Harga lebih murah

·     Motor ringan

Kerugian :

·     Pendinginan tidak merata

·     Suara motor keras karena getaran sirip-sirip

Digunakan pada :

·     Sepeda motor
·     Temperatur kerja :  100 – 1300 C

b.         Sistem pendinginan udara dengan ventilasi
Pengaliran udara ke sirip pendingin melalui kipas yang digerakkan poros engkol Digunakan pada mobil atau sepeda motor yang motornya dalam keadaan tertutup
Misal : Vespa, Suzuki RC, Yamaha ( Force One)




















Gambar 1.5: pendinginan udara dengan ventilasi Cara kerja

Jika motor dihidupkan, maka

Kipas berputar

Udara dialirkan menuju sudu-sudu penghantar ke sirip-sirip kepala silinder dan blok silinder

Keuntungan

·       Pendinginan lebih merata

·       Baik untuk motor stasioner karena sederhana tanpa perawatan

2.    Sistem Pendingin Cairan
Pada sistem ini sebagian panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder. Oleh karena itu di luar silinder dibuat mantel air  (water jacket).  Pada sistem pendinginan air ini air harus bersirkulasi.
Keuntungan

·             Pendinginan dapat merata

·             Radiator dapat diperkecil, karena aliran air lebih lancar

Kerugian

·             Konstruksi rumit

·             Harga mahal
·             Sering terjadi kebocoran




c.    Komponen-komponen sistem pendingin










 

















Gambar 1.6  Sistem pendingin cairan
Fungsi komponen-komponen sistem pendinginan cairan
a.    Kantong air
Sebagai tempat peredaran air di dalam motor, air pendingin akan dialirkan ketempat-tempat yang memerlukan pendinginan ( blok motor dan kepala silinder)
b.   Slang-slang air
Untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya
c.    Radiator
Untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan panas ke udara luar ( radiasi )
d.   Reservoir
Sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas
e.    Tutup radiator
Untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan ( mengatur tekanan air )
f.     Ventilator ( kipas )
Untuk mengalirkan udara melalui radiator supaya pendinginan tidak tergantung pada kecepatan kendaraan
g.    Pompa air
Untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan
h.   Termostat  
untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin ( baru hidup ) dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin

d.   Perawatan sistem pendingin mesin
1.  Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Disamping itu media pendingin juga tidak boleh mengandung minyak pelumas. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a). Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan  FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b). Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
                Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :
(1)  Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
(2)  Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas
baut penguras.
(3)  Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50% tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
(4) Memasang tutup radiator
(5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
(6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
2.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
                Pompa  air  perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan.
                Untuk melepas pompa  dari  sistem  pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air.
a)    Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan  dengan cara sebagai berikut:
(1) Mengeluarkan media pendingin mesin
(2) Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
·         Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
·         Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas.
·         Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
·         Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
(3) Melepas pompa air
b)   Pemeriksaan komponen pompa air:
1)    Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti.





2)    Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.
 
c)    Prosedur pelepasan komponen pompa air :
Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda? Adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.










Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah
sebagai berikut :
(1)  Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatny (lihat gambar )





Gambar  Cara melepas plat
(2)  Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli









Gambar Cara melepas dudukan Puli

(3) Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75°  85°  C
(b) Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
(4) Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres
d)   Prosedur perakitan komponen pompa air :
(1)   Memasang bearing   pompa   dengan   cara   sebagai berikut :
(a)    Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° 85°  C
(b)   Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
(2)   Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
(a)  Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
(b)  Menggunakan SST dan pres, pasang seal
(3)   Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada poros bearing pompa.
(4)   Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan permukaan poros bearing
(5)   Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
(6)   Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.
3.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
a).  Prosedur pelepasan  thermostat  dapat  dilakukan   dengan cara sebagai berikut :
(1)  Mengeluarkan media pendingin mesin
(2)  Melepas saluran air keluar (selang karet atas)



(3)  Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.
Gambar melepas  tutup  thermostat
b). Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :



(1)  Mencelupkan  thermostat  ke  dalam  air  dan  panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur  pembukaan katup.
Gambar Memeriksa  kerja  thermostat
Temperatur  pembukaan  katup  :  80°  -  90°  C.  Jika temperatur pembukaan katup  tidak  sesuai  dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
(2) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi,  maka  termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C :
8 mm atau lebih.










Gamar pemeriksaan tinggi kenaikan katup
c)   Prosedur pemasangan thermostat dengan cara sebagai berikut :
(1)  Memasang gasket baru pada thermostat






Gambar memasang gasket baru
(2)  Meluruskan jiggle valve pada thermostat dengan tanda di sisi kanan dan masukkan ke dalam rumah saluran. Posisi jiggle valve dapat digeser, 10° ke kiri atau ke kanan dari  tanda.
(3)  Memasang saluran air keluar.
Gambar Pemasangan thermostat

D.    Rangkuman
a.    Dasar sistem pendingin mesin
Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating.
b.   Macam macam sistem pendingin
Sistem pendinginan sepeda motor ada dua yaitu:
1.   Sistem pendinginan udara
2.   Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.   Sistem pendinginan udara alami
2.   Sistem pendinginan udara paksa
Sistem pendinginan udara alami
        Udara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda motor berjalan. Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi untuk memperluas bidang pendinginan.


Sistem pendinginan udara paksa
Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin.


Sistem pendinginan air
        Sekeliling silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang disirkulasikan oleh pompa air (water pump).
Air yang telah menyerap panas mesin dialirkan ke radiator untuk didinginkan melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang melaui radiator.

Sistim pendingin air:
        Pada sistem pendingin air yang digunkan adalah air sebagai bahan pendinginnya
c.    Komponen komponen sistem pendingin
Ø  Kantong air sebagai tempat peredaran air di dalam motor, air pendingin akan dialirkan ketempat-tempat yang memerlukan pendinginan ( blok motor dan kepala silinder)
Ø  Slang-slang air untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya
Ø  Radiator untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan panas ke udara luar ( radiasi )
Ø  Reservoir sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas
Ø  Tutup radiator untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan ( mengatur tekanan air )
Ø  Ventilator ( kipas ) untuk mengalirkan udara melalui radiator supaya pendinginan tidak tergantung pada kecepatan kendaraan
Ø  Pompa air untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan
Ø  Termostat   untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin ( baru hidup ) dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin
d.   Perawatan sistem pendingin mesin
1.   Pemeriksaan dan penggantian media pendingin
2.   Pelepasan, pemeriksaan dan penggantian pompa air
3.   Pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan thermostat

SISTEM PENDINGIN PADA SEPEDA MOTOR

A.    Deskripsi Singkat                 Setiap    motor    bakar    memerlukan    pendinginan. Untuk itu dikenal adanya siste...